Tempat Berbagi Tugas Kuliah

Jumat, 01 Mei 2015

H.O.S Cokroaminoto “Icon” Baru Pendidikan Nasional

Pustaka Tarbiyah

Setinggi-tinggi Ilmu, Semurni-murni Tauhid, Sepintar-pintar Siasat
(H.O.S Tjokroaminoto)

HOS Cokroaminoto
H.O.S Cokroaminoto
Sejak tahun 1995, setiap tanggal 2 Mei selalu diperingati sebagai hari Pendidikan Nasional.  Setiap kali orang berbicara tentang pendidikan, selalu diidentikkan dengan seorah tokoh nasional bernama Ki Hajar Dewantara. Dengan slogan pendidikannya ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, Tutwuri Handayani. Namun, pada tahun 2015 ini sedang booming seorang tokoh Nasional yang fenomenal, terlepas karena efek dari biografi beliau yang sudah difilmkan atau tidak, yaitu H.O.S Cokroaminoto.

Sebelumnya, Cokroaminoto cenderung lebih dikenal sebagai tokoh politik dibandingkan sebagai tokoh pendidikan karena kiprahnya dalam Organisasi Syarikat Islam. Terlepas dari itu semua, mari kita menelaah beberapa pemikiran pendidikan H.O.S Tjokroaminoto sebagai berikut.

Pertama, pendidikan  harus  berdasarkan  pada sumber  Islam  yakni  Al-Qur‟an  dan  Al-Hadits. Menurut H.O.S. Cokroaminoto ilmu harus diperoleh dengan akal, tetapi tidak  boleh  dipisahkan  dari  pendidikan  budi  pekerti  dan  pendidikan  rohani.  Ia mengakui  bahwa  Islam  yang  bersumber  Al-Qur‟an dan Al-Hadits itulah yang memajukan berbagai ilmu. Oleh karena itu pendidikan harus berdasar dan tidak menyimpang dari sumber Islam tersebut.

Kedua, tujuan  pendidikan (kebangsaan)  yang  ingin  dicapai  menurut  H.O.S.  Cokroaminoto  adalah  untuk menjadikan anak didik sebagai seorang muslim yang sejati dan sekaligus menjadi seorang  nasionalis  yang  berjiwa  besar  penuh  kepercayaan  kepada  diri  sendiri.
Sebagai  muslim  yang  sejati  dan  sekaligus  nasionalis  hendaknya mempunyai  keseimbangan  baik  ilmu  umum  maupun  ilmu  agama.  Maka  disamping mempunyai akal yang cerdas juga harus mempunyai budi pekerti yang  utama,  hidup  sederhana  punya  keberanian  dan  kemandirian,  serta  cinta tanah air.
H.O.S. Cokroaminoto  lebih  jauh merumuskan  sistem pendidikan  yang  Islami dengan   menganjurkan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara ilmu  agama  dan  ilmu  umum,  dan  pendidikan  harus  dapat  mempertebal perasaan  kebangsaan,  bukan  sebaliknya  mengagung-agungkan  budaya  asing dan  tercerabut  dari  akar  budaya  sendiri.  Berkaitan  dengan  masalah  tersebut harus  ada  lembaga  Islam  yang mengelola pendidikan kebangsaan baik  secara informal maupun non formal. Pendidikan tersebut harus bertujuan mengangkat derajat dan martabat kemanusiaan dari  setiap  individu manusia.

Ketiga,  prinsip  pendidikan  kebangsaan  yang  dikehendaki  oleh  H.O.S. Cokroaminoto adalah cinta  tanah air yaitu sekuat  tenaga mengadakan pendidikan untuk  menanamkan  perasaan  kebangsaan;  memiliki  keberanian  yaitu  selalu menanamkan  rasa  keberanian  terutama  jihad  (bekerja  keras mempropagandakan dan  melindungi  Islam)  karena  hal  itu  termasuk  bagian  dari  iman;  dan  menanamkan  sifat kemandirian, maksudnya  setiap orang harus berusaha  dengan sungguh-sungguh  dan  pantang memakan  hasil  pekerjaan  orang  lain  dan mampu  mandiri tidak menggantungkan kepada orang lain.

Rasanya tidak pas jika kita membanding-bandingkan antara tokoh satu dengan tokoh yang lain.  Oleh karenanya yang patut kita lakukan adalah bagaimana pemikiran-pemikiran para tokoh tersebut dapat kita implementasikan dalam kehidupan kita masing-masing, sehingga bangsa ini semakin maju dan menjadi bangsa yang besar.

Untuk itu, marilah melalui Hari Pendidikan Nasional tahun ini kita jadikan momentum introspeksi untuk mengoreksi diri serta lebih memacu semangat berinovasi dan berkreasi guna penyelenggaraan pendidikan ke depan yang lebih baik. Apakah pendidikan sekarang ini sudah sesuai dengan apa yang diharapkan oleh cita-cita bangsa yang dituangkan dalam undang-undang ?
Selamat Hari Pendidikan Nasional....!!!

0 komentar:

Posting Komentar

1. Berkomentarlah dengan sopan.
2. Silahkan membuka Lapak tetapi tidak dengan menyertakakn Link Hidup,
3. Komentar yang berbau sara / pornografi akan saya hapus.
4. Mari budayakan Komentar dengan menggunakan Bahasa Ibu.

 

Resources

Hitstats Counter