Bob Sadino (foto : wikipedia.com) |
Bob Sadino memiliki nama asli Bambang
Mustari Sadino lahir di Bandar Lampung (dulu Tanjung Karang), 9 Maret 1933 –meninggal
di Jakarta, 19 Januari 2015 pada umur 81 tahun, setelah sempat dirawat selama dua pekan di
Rumah Sakit Pondok Indah, pada 19 Januari 2015, sore hari pkl. 18.05, Ia
meninggal dunia karena sakit adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan
peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick.
Meninggalnya pengusaha senior “Om Bob,”
meninggalkan kesan tersendiri di benak masyarakat. Sebagian orang mengenalnya
sebagai pengusaha unik dan nyentrik. Sebagian lagi terinspirasi dan termotivasi
dari seminar kewirausahaan yang beliau bawakan. Bahkan Menteri Susi Pudjiastuti
menyebutnya sebagai tokoh perubahan.
Om Bob adalah pembicara yang memiliki pola
dan gaya komunikasi provokatif, tak jarang Om Bob meng-“goblok”-kan peserta
yang hadir. Uniknya, bukan amarah yang timbul, tapi justru antusiasme dan tepuk
tangan riuh gemuruh peserta yang didapat pengusaha yang sukses berjualan sayur
itu. Dengan Jurus “Goblok”-nya, pengusaha berambut perak itu berhasil menyulut
semangat pengusaha muda harapan bangsa. Beberapa ilmu “goblok” yang Ia wariskan
diantaranya adalah :
Pertama, siapa pun bisa jadi pengusaha sukses jika gigih dan
ulet untuk mencapai 4 fase. yakni fase Kampus atau Teori, fase Masyarakat atau
Jalanan, fase Jagoan atau Terampil, dan fase Entrepreneur atau Ahli.
Fase Kampus (Teori), kehidupan seseorang yang belajar untuk mengetahui
sesuatu. Ia mempelajari teori dengan berbagai analisis, namun minim praktek.
Contohnya orang yang ingin bisa berenang. Mereka mempelajari cara berenang
serta gaya dan teknik berenang dari buku, namun belum mempraktekkannya
langsung.
Fase Masyarakat, seseorang yang sudah mulai memperaktekkan apa yang
telah diketahuinya di masyarakat atau jalanan. Teori-teori tersebut perlu
dibuktikan dalam praktek lapangan yang lebih riil. Misalnya, sebut saja Udin
ingin dapat berenang. Dengan hanya mengetahui dan menghapal seluruh teknik dan
gaya berenang, Udin belum dikatakan bisa berenang. Untuk dapat berenang, Udin
harus terjun langsung ke kolam. Pada awalnya, boleh jadi Udin hanya mampu
bertahan beberapa detik di air, susah mengatur nafas, bahkan minum air kolam.
Namun, setelah beberapa kali mencoba, ia sudah bisa berenang dengan lebih baik.
Fase Jagoan, seseorang yang gigih dan ulet untuk terus
meningkatkan keterampilannya. Jika sebelumnya Udin hanya menguasai satu gaya
berenang, kini berlatih untuk menguasai beberapa gaya. Kalau sebelumnya hanya
bisa berenang di nomor 100 meter, kini mencoba nomor 400 meter. Udin mungkin
mulai mengikuti kejuaraan renang yang diadakan tingkat provinsi bahkan
nasional. Pada fase ini Udin sudah bisa disebut “Jagoan.”
Fase Entrepreneur atau Ahli, seseorang yang sudah ahli di bidangnya
sehingga menjadi rujukan dalam keahlian yang dimiliki. Setiap kejuaraan hampir
dapat dimenangkan. Pada titik ini, bisa jadi yang bersangkutan mampu
mengajarkan kesuksesannya pada orang lain. Dalam konteks bisnis, entrepreneur
sukses menurut Om Bob masuk ke dalam fase ini.
Memiliki pendidikan formal bagus, tapi itu
tidak cukup. Gelar apa pun yang dimiliki oleh seorang berpendidikan formal baru
masuk ke dalam fase 1. Bahkan seandainya tidak berpendidikan (baca: formal) pun
bisa asal mau jadi pengusaha. Itu artinya bahwa masih ada 3 fase lagi yang
harus dilalui. Jika tidak mampu melalui 3 fase berikutnya maka bisa dikatakan
gagal menjadi pengusaha.
Kedua adalah jam terbang. Perlu waktu untuk mencapai
fase 4 atau
pengusaha sukses dan jam terbang lah yang
dapat mempercepat pencapaian itu. Jam terbang mewakili kegigihan dan keuletan. Malcom
Galdwell, penulis buku Outliers, memiliki angka keramat untuk dapat
menentukan kesuksesan seseorang dalam kariernya. Angka itu adalah 10.000 jam.
Untuk jadi pengusaha sukses, mau tidak mau ia harus bertahan menjalani usahanya
setidaknya selama itu. Maka jangan heran, pengusaha yang sukses, semisal Bapak
Chairul Tanjung, rela menghabiskan waktunya 18 jam sehari untuk mengurusi
bisnisnya. Untuk kesuksesan ada harga yang harus dibayar.
Ketiga adalah kemauan belajar. Banyak dari entrepreneur pemula
yang mengangkat bendera putih alias gagal sebelum sampai kepada fase 4.
Berdasarkan data Bloomberg yang dirilis oleh situs forbes bahwa 8 dari 10
entrepreneur yang memulai usaha ternyata gagal dalam 18 bulan awal. Dengan
demikan hanya sebagian kecil yang berhasil.
Membangun usaha tidak hanya bermodal
semangat dan kerja keras, namun kerja cerdas. Hal tersebut dapat dilakukan jika
entrepreneur memiliki kemauan belajar. Oleh karena menjadi entrepreneur berbeda
dengan menjadi karyawan, maka ilmunya pun berbeda.
Ketika seseorang memutuskan menjadi
entrepreneur, banyak ilmu yang perlu dipelajari, seperti bagaimana menghadapi
modal yang terbatas, mengatur cashflow, mengelola pelanggan, meningkatkan
produktivitas karyawan, membangun komunikasi dengan stakeholder, menghadapi
persaingan, mengatur berbagai aktivitas yang harus dilakukan, dan masih banyak
lagi. Kemauan belajar akan menuntut entrepreneur mampu menghadapi berbagai
tantangan bisnis yang ada.
Dengan demikian, 3 prasyarat di atas,
yaitu kemauan jadi pengusaha, kesiapan bekerja keras, dan kemauan belajar mampu
menuntun para entrepreneur pemula sukses mencapai impiannya.
Kini, Om Bob telah tiada, namun semangat
kewirausahaanya tetap hidup dan diakui oleh masyarakat. Banyak ide sederhana
namun mencerahkan yang berhasil ditularkannya kepada para entrepreneur muda.
Sebagaimana impian yang pernah dilontarkannya, “Saya tidak mau pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki, terkubur
bersama tubuh saya ketika mati kelak.”
Selamat Jalan “Om Bob”, sang inspirator
entrepreneur Indonesia !
Sumber : http://ppm-manajemen.ac.id/nasihat-goblok-untuk-pengusaha-muda/
(disajikan kembali dengan sedikit perubahan)
0 komentar:
Posting Komentar
1. Berkomentarlah dengan sopan.
2. Silahkan membuka Lapak tetapi tidak dengan menyertakakn Link Hidup,
3. Komentar yang berbau sara / pornografi akan saya hapus.
4. Mari budayakan Komentar dengan menggunakan Bahasa Ibu.